Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

SNI Dinding Penahan Tanah

SNI Dinding Penahan Tanah  Standar Nasional Indonesia ( SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia yang dirumuskan oleh Komite Teknis Perumusan SNI dan ditetapkan oleh BSN Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Kegunaan Dinding Penahan Tanah : a. Jalan raya atau jalan kereta api yang dibangun di daerah lereng.  b. Jalan raya atau jalan kereta api yang ditinggikan untuk mendapatkan perbedaan elevasi.  c. Jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar didapat perbedaan elevasi.  d. Dinding penahan tanah yang menjadi batas pinggir kanal.  e. Dinding khusus yang disebut flood walls, yang digunakan untuk mengurangi/menahan banjir dari sungai.  f. Dinding penahan tanah yang digunakan untuk menahan tanah pengisi dalam membentuk suatu jem...

SNI Deterjen Cair

SNI Deterjen Cair  Apa Itu Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis (dulu disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh BSN. SNI diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.72/M-DAG/PER/9/2015. Peraturan itu mewajibkan sederet barang produksi memiliki SNI. Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. SNI 4075-1:2017 Standar ini menetapkan syarat mutu dan cara uji deterjen cuci cair yang digunakan untuk pakaian, terutama yang mengandung senyawa aktif surfaktan. Di dalam SNI (06-0475-1996), deterjen cair dikategorikan sebagai pembersih berbentuk cair yang dibuat dari bahan dasar deterjen dengan penambahan bahan lain yang diizinkan dan digunakan untuk mencuci pakaian serta alat dapur, tanpa menimbulkan iritasi kulit.  Terdapat dua kelompok deterjen cair ...

SNI Daging Ayam

SNI Daging Ayam Daging adalah otot skeletal dari karkas ayam yang aman, layak, dan lazim dikonsumsi manusia. Karkas ayam diklasifikasikan berdasarkan umur dan bobot karkas. Umur  • < 6 minggu = muda (fryer/broiler ) • 6 minggu sampai dengan 12 minggu = dewasa (roaster) • > 12 minggu = tua (stew)   Bobot karkas • < 1,0 kg = ukuran kecil • 1,0 kg sampai dengan 1,3 kg = ukuran sedang • > 1,3 kg = ukuran besar  Persyaratan mutu : • Fisik karkas • Mikrobiologis Berikut ini adalah bagian bagian karkas ayam yang wajib diketahui: 1. Dada 2. Ayam Utuh 3. Paha Atas 4. Paha Bawah 5. Sayap Potongan karkas : 1.Halves atau potong sebagian, artinya ayam yang utuh akan di potong menjadi dua bagian sama    besar.  2.Seperempat     merupakan karkas ayam setengah di potong menjadi lebih kecil lagi. 3. Potongan 8     digunakan untuk lauk dalam snack box.  MORE INFO : PT. Konsultan Legal Indonesia Jasa Pengurusan P...

SNI Daging

SNI Daging Menurut SNI 3932:2008 daging adalah bagian dari otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan lazim dikonsumsi oleh manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin, atau daging beku. Kualitas daging yang baik : 1. Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Semakin tua usia hewan susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging yang dihasilkan semakin liat. Jika ditekan dengan jari daging yang sehat akan memiliki konsistensi kenyal. 2. Kandungan lemak (marbling) adalah lemak yang terdapat diantara serabut otot (intramuscular). Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Marbling berpengaruh terhadap citra rasa. 3. Warna daging bervariasi tergantung dari jenis hewan secara genetik dan usia, misalkan daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah, daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa. 4. Rasa dan aroma dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas bai...

SNI Coklat

SNI Coklat Pendaftaran SNI bisa dilakukan di Kementerian Perindustrian melalui Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi (LSPro-Pustan).  Langkah - langkah pendaftaran SNI : 1. Isi Formulir Permohonan SPPT SNI 2. Verifikasi Permohonan 3. Audit Sistem Manajemen Mutu Produsen 4. Pengujian dan Penilaian Sampel Produk 5. Keputusan Sertifikasi 6. Pemberian SPPT-SNI Standar Mutu Kakao Berdasarkan SNI 2323 : 2008 Menurut jenis tanaman, biji kakao digolongkan dalam 2 (dua) jenis : 1. Kakao jenis mulia (fine cocoa/F), berasal dari tanaman kakao jenis Criolo atau Trinitario, 2. Kakao jenis lindak (bulk cocoa/B), berasal dari tanaman kakao jenis Forastero Menurut ukuran biji yang dinyatakan dalam jumlah biji/100 gram, biji kakao dikelompokkan menjadi 5 golongan, meliputi : 1. golongan AA : maksimal 85 biji/100 gram; 2. golongan A : 86 - 100 biji/100 gram; 3. golongan B : 101 - 110 biji/100 gram; 4. golongan C : 111 – 120 biji/100 gram dan 5. golongan S : lebih be...

SNI CEMARAN MIKROBA

SNI CEMARAN MIKROBA SNI merupakan standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk berbagai hasil produksi yang dibuat oleh masyarakat Indonesia, baik itu yang diproduksi secara perseorangan maupun yang diproduksi oleh sebuah badan atau perusahaan. Cemaran Mikroba adalah cemaran dalam Pangan Olahan yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Kriteria Mikrobiologi adalah ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang merupakan hasil dari pengambilan sampel dan pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan. Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan meliputi:  a. jenis Pangan Olahan;  b. jenis mikroba/parameter uji mikroba;  c. batas mikroba;  d. Rencana Sampling; dan  e. metode analisis Batas mikroba meliputi:  a. m; dan b. M.  m huru...

SNI CBR LABORATORIUM

SNI CBR LABORATORIUM Standar Nasional Indonesia ( SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia yang dirumuskan oleh Komite Teknis Perumusan SNI dan ditetapkan oleh BSN.  CBR laboratorium ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.  CBR laboratorium biasanya digunakan antara lain untuk perencanaan pembangunan jalan baru dan lapangan terbang.  Perhitungan Nilai CBR Lapangan : 1. Tentukan beban yang bekerja pada torak 2. Hitung tegangan di tiap kenaikan penetrasi 3. Plotkan hasilnya pada grafik dan buat kurvanya 4. Cek kurva apakah perlu koreksi atau tidak (lihat contoh di samping) – pada keadaan tertentu, kurva penetrasi dapat berbentuk lengkung ke atas sehingga perlu dikoreksi dan titik inisial bergeser dari titik nol 5. Gunakan hasil tegangan yang terkoreksi untuk analisa hitungan berikutnya 6. Ambil nilai tegangan pada penetrasi : 0,1 inchi/2,54 ...

SNI CAMPURAN BETON

SNI CAMPURAN BETON Material di Dalam Campuran Beton : 1. Kandungan semen 2. Kandungan air 3. Campuran Air & Semen (FAS) 4. Campuran Agregat (Pasir & Koral) Campuran Bahan Pembuat Beton berdasarkan spesifikasi bahan sebagai berikut : Semen adalah zat berbentuk bubuk, jika dicampur dengan air, akan membentuk pasta. Semen (cement) merupakan paduan bahan baku: batu kapur/gamping (bahan utama) dan tanah liat/lempung , pasir besi dan pasir silica dengan hasil akhir berupa bubuk/bulk. Bahan kimia tambahan (chemical admixture) untuk beton ialah bahan tambahan (bukan bahan pokok) yang dicampurkan pada adukan beton, untuk memperoleh sifat-sifat kusus dalam pengerjaan adukan, waktu pengikatan, waktu pengerasan, dan maksud-maksud lainnya(Spesifikasi Bahan Menggunakan Bagian A, Bahan Bangunan Bukan Logam, SK SNI S-04-1989-F). Admixture adalah material tambahan alami maupun buatan berupa cairan maupun serbuk yang dicampurkan ke dalam adukan beton, diolah sebelum atau selama proses mi...

SNI BISKUIT

SNI BISKUIT Menurut SNI 2973-2011, biskuit merupakan salah satu produk makanan kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu atau substitusinya, minyak atau lemak dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain yang diizinkan.  Bahan - bahan pembuatan biskuit : 1. Tepung  2. Telur  3. Bahan pengembang 4. Air Proses pembuatan biskuit secara garis besar terdiri dari  1. pencampuran (mixing),  2. pembentukan (forming) dan  3. pemanggangan (bucking).  Tahap pencampuran bertujuan meratakan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan dan untuk memperoleh adonan dengan konsistensi yang halus. Departemen Perindustrian RI membagi biskuit menjadi 4 kelompok, yaitu: 1. Biskuit keras  2. Crackers 3.   Cookies.         4. Wafer Macam - Macam Biskuit : 1. Biskuit Glukosa 2. Biskuit Marie dan  Biskuit Garibaldi 3. Cream Crackers  4. Soda Crackers  5. ...

SNI BETON TERBARU

SNI BETON TERBARU Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis (dulu disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh BSN Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran antara agregat dan bahan pengikat. Beton banyak dipilih karena memiliki kekuatan yang kokoh, permukaannya rata, serta bertekstur halus. Dengan kekuatan yang sama, biaya pembuatan konstruksi beton bahkan jauh lebih murah daripada konstruksi besi dan baja, beton umumnya  digunakan untuk gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain.  Pada umumnya pengelompokan beton terbagi atas beberapa kategori : 1. berat satuan 2. mutu/kekuatan karakteristik (umumnya kuat tekan) 3. pembuatan 4. lingkungan layan 5. tegangan pra-layan 6. dsb Jenis - Jenis Beton : 1. Beton ringan 2. Beton normal 3. Beton berat 4. Beton massa 5. Beton serat 6, Ferro - Cement MORE INFO : PT. Konsultan Legal Indonesia Jasa Pengurusan Perizina...